Thursday 23 February 2012

Still…


This is the galau night for you girls …
Ini di tengah di suatu malam. Tiba-tiba, telingaku terngiang-ngiang akan suaramu yang pertama kali kudengar ketika kamu memaksaku untuk mengangkat dering telepon yang akan kamu ciptakan di getar handphoneku. Saat itu, kamu terdiam ketika aku berucap, namun, aku masih bisa mendengarmu walau itu dalam diam, tanpa kata, walau hening, tanpa suara.
Ini di tengah di suatu waktu. Tiba-tiba, mataku dilintasi bayang-bayang akan matamu yang sellau berhasil menemukanku di antara kerumunan barisan di pagi hari. Ketika keramaian membuncah dan suara tawa mewarnai lalu membahana bercampur dengan teriakkan mic, kamu masih saja mampu tersenyum dan menemukanku yang rapuh dan lemah tertunduk di tengah barisan, di sebuah kesendirian, di sebuah ketersudutan, kamu masih berhasil menembus itu semua. Aku merasakannya…
Ini di tengah suatu hari. Tiba-tiba, kepalaku memutar rekaman momen yang begitu pendek, singkat dan bahkan tidak indah dan tidak manis. Namun, mampu membuat bulir air mataku menetes perlahan lalu semakin menderas dan berharap agar Bumi saat itu juga menangis, jadi Ia bisa membasuh air mata ini. Kamu mau tahu apa momen yang mungkin kini sudha terlupakan atau terlewatkan atau terhapuskan oleh memorimu? Yaitu, momen ketika kamu kecewa untuk pertama kalinya karena aku tidak mengirimimu pesan singkat seharian, ah, tahukah kamu, ketika itu aku juga gelisah menunggu pesan darimu. Kita kala itu saling menunggu pesan satu sama lain.
Ini di tengah penungguan tak pasti. Tiba-tiba, hatiku bergetar mengingat ketika kamu menyiapkan sebatang cokelat yang tak sampai di tanganku, aku tak pernah tahu, apa makna dibalik sebatang cokelat dari seorang laki-laki kepada perempuan yang tak tersampaikan, ternyata ialah sebuah tanda bahwa kita memang tidak untuk bersatu…seharusnya aku lebih peka. Mungkin akan ada banyak kata seharusnya lagi…walau aku sempat kesal dan malu karena merasa inilah the first feeling I ever felt. 
Tapi, aku tahu, pernah mencintaimu dan dicintai olehmu ialah suatu hal yang tak mungkin kusesali. Karena, ketika Tuhan memberi kesempatan untukku tuk mencintaimu ialah kesempatan paling berharga untukku…karena ketika ada kamu, entah mengapa, bulan di setiap malam terasa lebih memesona dari malam-malam yang lain. Seperti pada tengah malam ini. Aku masih dan apakah kamu masih melihat bulan yang sama dengan rasa yang sama?

1 comment:

  1. postingannya keren, mau donk belajar bikin blog kayak gini ssama kk. :D

    ReplyDelete