“Please,
don’t be in love with someone else. Don’t have somebody waiting on you. Cause,
this night is flawless, so, don’t let it go. I was enchanting to meet you.” -Swift,
Taylor-
This is about another you. Ini tentang kamu yang
lain. Ini baru permulaan, bahkan sesungguhnya, aku tidak pernah tahu kapan
waktu memulai untuk merangkai awal. Aku hanya tahu, ketika kamu mulai beranjak
dari sampingku dan dia ada berdiri di depanku, mataku terus menghitung setiap
langkahmu meninggalkanku dan berharap kamu akan kembali duduk bersamaku. Dan
dia hanyalah patung yang berbicara bagiku.
For the first
time, we walk together in this silent road.
Suatu siang, mungkin hanya panas matahari yang kamu
ingat, tapi, aku mengingat lebih dari itu. Aku mengingat obrolan singkat kita
karena aku memaksa untuk membunuh sepi.
You’re the
only reason why I was wishing on the wishing star…
Lalu, kita berhenti di suatu tempat yang memisahkan
kita. Tidak jauh. Aku sibuk dengan lagu dan tugasku, kamu sibuk dengan
pekerjaanmu. Lalu, saat itu, saat banyak orang di antara kita, saat banyak
kebisingan suara orang berbicara, teriakkan anak-anak, dan pengarahan, aku
mencoba merasakanmu, memandang ke arahmu dan kudapatkan tatapan matamu ke
arahku.
At that
moment, I just knew, you just got me with those black eyes.
Di suatu siang lagi, aku berjalan-jalan di bawah
terik matahari dengan lagu-lagu, aku mengingatmu dan menyadari banyak hal,
salah satunya, aku tahu, kamu tidak akan pernah merasakanku, kamu tidak akan
pernah mencintaiku, kamu tidak akan pernah tersenyum padaku karena aku. Ini
mungkin hanya beberapa berkas tulisanku yang lain mengenai aku yang kembali mendapati
diriku mencintai tanpa dicintai. Ini baru saja dimulai, tapi kembali harus
segera diakhiri.
Hope this is
our very first page, but, this is just another storyline end.
0 Comments:
Post a Comment