Ini episode tentang lagu dan kamu.
I will write
a thousand songs to make you comprehend how beautiful you are…
Tik Tok. Jarum jam mulai bersuara, ia menyela di
antara sunyi yang sedang berkuasa ketika detik-detik tengah merangkak menuju
tengah malam, saat ketika malam menidurkan kita dengan mimpi manis untuk
menutupi keganasannya. Ruang tamu yang mengukungku telah gelap, tak ada cahaya
lampu yang menyilaukan lagi. Hanya ada pantulan cahaya dari luar, aku berjalan
keluar dari kegelapan ruang ke arah pantulan cahaya malam. Lalu berhenti di
sebuah jendela, teringat akan suaramu yang pernah berbisik sama dengan lirik
lagu yang memiliki nada-nada malam itu…
My heart says
louder than my head…
Kamu berbagi lantunan lagu dengannya dan tertawa
bersamanya. Saat itu aku tahu, ada lagu lain yang menyeruak di antara lagu yang
kuberi. Kamu menolak lagu-laguku. Kini, lagu lain itu masih bertengger di
ingatanku, sesekali terdengar begitu menusuk mengingat kamu dengan lagu itu
menjadikan kamu ialah hal yang semu untuk diraih.
Dear God, its
my dilemma.
He’s so much
faraway. I’m tired to missing someone. In this lonely road with a drop of
rainfall, I just found that he accrosed this mind for a thousand times. And,
I’m realized, I’m missing him to hold on. But, how I can answer if to make him
stay is I must leave?
Aku berkata “Tinggalkan aku!”, sesungguhnya itu
berarti, aku berharap kamu berlari mengejarku, menyambar lenganku dan menarikku
ke dalam pelukanmu lalu berkata; I got nothing to leave each other.
0 Comments:
Post a Comment