“I miss you
to hold on…I just wanna hold you close…closer…to make you know that I have a
heart that always feel you.”
Lembayung senja memangku tubuhku di belakang rumah,
menemaniku selagi bahuku yang berguncang kecil dan bergetar karena ada tangis
yang tengah tercipta. Aku melihat sentuhan tanganmu pada potret terakhirmu
bersamanya yang kamu pasang dalam layar mayaku. Lalu setelahnya, aku mematikan
layar itu secepatnya, secepat aku merasakan ada yang mati dalam diriku.
Sesungguhnya, kamu dan aku hanyalah memiliki
sebongkah rasa yang sederhana. Tidak serumit keadaan yang dihadapi anak manusia
yang harus berani mencintai vampire yang menahan dirinya untuk tidak menghisap
darahnya. Tidak semenegangkan keadaan yang dihadapi manusia yang harus
mempersembahkan pilihan kematian pada kekasihnya dalam sebuah pertarungan
sehingga ia harus memilih antara cinta dan hidupnya. Tidak sesulit keadaan yang
dihadapi malaikat yang jatuh cinta dengan setan. Tidak seperti mereka-mereka.
Kita sederhana. Tanpa harus berlari dan menjatuhkan sepatu kaca. Tanpa harus
mengorbankan diri layaknya kisah dramatis Romeo Juliet. Tanpa harus ada banyak
hal yang menjadikan persoalan lebih dominan dari permasalahan sesungguhnya; sebuah
cinta dan sebuah rasa.
Tapi, cinta itu memang hadir bukan untuk dimengerti,
tapi untuk dirasa, karena ia tak muncul akibat pemahaman ilmu pengetahuan,
namun sebuah hati yang siap dipinjamkan dan meminjamkan. Cinta ada bukan untuk
diingat, tapi untuk untuk dirasa, karena ia ada bukan dari sebuah pikiran,
melainkan hati yang harus siap rapuh atau hancur. Maka, cinta itu muncul bukan
karena kamu, tapi karena aku merasakanmu. I feel you when you faraway or not.
Kerumitan cinta bukan untuk dipecah, karena ia bukan
matematika. Ketegangan dalam cinta bukan untuk diselesaikan, karena ia bukan
masalah. Kekhawatiran akan cinta bukan untuk digenggam agar tidak lepas, karena
ia bukan benda. Karena cinta ialah sebuah rasa, maka kamu hanya butuh membangkitkan
rasa.
Namun, ketika teori-teori indah yang kubuat dan
kurangkai dalam kata-kata ini terasa begitu indah untuk dinikmati, tapi, itu
semua hanyalah kekosongan ketika aku tahu, ini semua berbicara mengenai kamu
yang telah melepaskan rasa…