Thursday 12 September 2013

Rain Fall (5)


Di lorong tunggu ini, aku mengais harap, terbunuh rindu
“I hope you know, everytime I don’t I almost do…” - Taylor Swift, I Almost Do
Aku duduk di sebuah lorong tunggu, membungkus diri dalam gumpalan kenangan. Terjerat dalam hitung waktu yang menyiksa; menyadari tak ada lagi sisa harap yang bisa kudekap. Aku selalu takut rasa itu akan lesap menyisakan ruang hati senyap. Lantunan lagu-lagu menari di telingaku, memainkan simfoni yang mewakili hati yang tengah berdarah ditingkahi luka. Detik waktu terus berjalan, lorong tunggu di tengah keramaian itu bergerak sepi. Meninggalkanku dengan genang air mata sendiri. Menunggumu adalah harap yang tak akan terpatri. Lorong tunggu itu berakhir dengan sunyi. Kamu tak pernah datang.
“This is the last time I’m asking you why, you break my heart in the blink of an eye…” - Taylor Swift, The Last Time
Aku menggenggam ponselku erat. Bayangmu hanya berkelebat tanpa satu pun yang singgah dengan nyata. Melemparku pada waktu lalu, saat aku berjalan di seberang kelasmu. Langkah kakiku terasa berat, karena aku tahu, ruang kelas itu tengah mengurungmu bersamanya. Sejak itu, aku tak pernah mendapati tatap teduhmu. Tak ada lagi hangat teh yang memeluk hujan.
“Dear you; a cup of tea. I’m no one special. Just another wide-eyed girl who desperately in love with you. Through rain, I slipped the unspoken love of you.”
Sekali lagi, aku menyadari, yang kubutuhkan hanya ruang bisu untuk mencintaimu. Cinta yang tak mampu kuterjemahkan. Sebuah rasa yang tersamarkan oleh hujan. Rasa yang sudah kutitipkan di antara rinai hujan sebagai cinta yang tak terucapkan. Biar rasa itu hanyut dan utuh menjadi kenang akan rahasia rasa. Walau saja kamu tahu, banyak hal yang tak kulakukan, sesungguhnya sempat ingin kulakukan, salah satunya; memberimu sebuah amplop yang dipenuhi puisi-puisi dengan sekantung teh di dalamnya. Kita tak perlu menjawab pertanyaan mengenai cinta, cukup duduk tenang di bawah senja di balik jendela, lalu menikmati secangkir teh hangat bersama.
“I know it’s simple name, everything has changed…” - Taylor Swift, Everything Has Changed
Tapi, kamu tak pernah datang. Lorong tunggu itu menyisa berkas-berkas sunyi yang hanya menusuk hati sore ini.

0 Comments:

Post a Comment