Sebulan belakangan, aku sedang berusaha melupakan seseorang. Dan, ini hal-hal yang kupelajari tentang hal tersebut.
- Saat ingin menghilangkan dia dari kepalamu, yang kamu lawan justru dirimu sendiri bukan dia. Dan, itu adalah peperangan yang sangat sulit dimenangkan.
- Kamu tidak bisa mengatakan pada diri sendiri 'sedang melupakan'. Tubuhmu yang berpatah hati tak mampu menerima negasi, sebaliknya, kepalamu justru melemparimu terus-terusan dengan namanya.
- Lagu-lagu cinta picisan mendadak terdengar seperti ucapan selamat tinggal yang diulang-ulang.
- Usaha kerasmu untuk menghindari tempat-tempat yang mengingatkanmu padanya, justru membuat dia muncul begitu dekat denganmu: di mimpi-mimpi paling asing, ganjil, dan liar.
Sumber foto: Steven Lozano (Unsplash) |
- Waktu paling menyiksamu adalah ketika berada di atas ojek yang membawamu pulang kerja dan menembus bisingnya jalanan Jakarta dikelilingi barisan gedung-gedung tinggi. Rasanya begitu ramai, juga begitu sendiri.
- Paksakan pada dirimu bahwa hanya kamu yang punya rindu banyak, sementara dia tidak. Semoga berhasil.
- Hindari perjalanan jauh menggunakan kereta sore atau malam, itu akan memperburuk keadaan. Kepalamu akan sibuk sekali berandai-andai dengan segala kemungkinan.
- Tidak ada cara terbaik untuk melupakan, percayalah. Kita tidak akan pernah bisa melupakan seseorang kecuali kamu amnesia seperti plot cerita sinetron-sinetron.
Kupikir yang perlu dilakukan sesederhana memahami bahwa kamu perlu hidup dengan kehilangan ini, bahwa ada bagian-bagian dalam semesta yang tak bisa kita miliki salah satunya: dia.
menurutku kita bisa cepat melupakannya jika kita mau mengingat hal-hal buruk yang ia lakukan ka, sejauh ini hal ini cukup berhasil untukku
ReplyDeleteNice post, thanks for sharing.
ReplyDelete