Friday 15 July 2011

Complete MOS Diary (2)


Hari pertama MOS. Hari Senin. Dan aku sudah berteriak dalam hati : I Hate Monday! Bagaimana tidak? Karena MOS mengharuskan para pesertanya termasuk aku untuk masuk sekolah sebelum jam setengah enam. Argh, padahal jarak rumahku dan sekolah cukup jauh. Aku pun siap menyetel dua alarm dari dua hape-ku untuk jam empat pai. Bangun dengan terpaksa dengan setengah nyawa dan mata yang masih setengah terpejam, aku berusaha menjalankan aktivitas di pagi buta dengan menenteng atribut yang aneh. Membuat tas dari tempat sampah plastic dengan tali raffia tiga warna yang dikepang. Memakai name tag yang lengkap dengan nama, nama kelompok dan foto. Memakai handuk tukang becak(whats?!). Lalu, berpenampilan dikuncir dua dengan pita merah-putih. Isi tas keranjang sampah itu macam-macam karena emang disuruh bawa macam-macam dengan nama aneh. Sesampai di sekolah, hari pertama, kakak Osis semua berubah, teriak-teriak, bentak-bentakkan, hingga marah-marahan terjadi sepanjang MOS berlangsung. Awal masuk, peralatan langsung di cek di post jaga pertama. Yang lanjut pengecekkan makanan lengkap di post jaga dua. Di post jaga tiga inilah bermacam-macam hafalan di test (hiks!). Baru terakhir di post jaga empat, semua hal di cek dan di test secara keseluruhan baru deh boleh duduk setelah menempuh berbagai macam hukuman. Untuk hari pertama, MOS lebih banyak diisi dengan acara pembuka berupa paskibra dan pelepasan balon. Setelah itu, acara sepenuhnya diisi dengan seminar mengenai bahaya HIV/AIDS dll (lupa apa saja sesi seminarnya) dan sedikit games dari OSIS. Baru setelah itu semua berlangsung dengan kejam dan kooperatif, aku baru diperbolehkan pulang sekitar jam setengah satu. Hanya saja, walaupun panas-panasan dengan bawaan berat, aku cukup menikmatinya, karena di hari awal MOS inilah, aku mengenal sekolah baruku lebih jauh … tak kenal maka tak sayang …