"Perpindahan adalah sebuah ketidakpastian yang pasti."
Minggu
lalu, aku menghabiskan sebuah buku dengan judul Manusia Setengah Salmon dari
penulis humor Raditya Dika. Awalnya aku mengira buku ini hanya akan mengisahkan
bab-bab kisah lucu, namun, di bab terakhir buku ini, aku belajar banyak hal
dari kaca mata sederhana. Bab terakhir buku itu berjudul Manusia Setengah
Salmon. Diceritakan bahwa suatu waktu, Radith menonton National Geography
dimana tengah membahas tentang migrasi ikan Salmon. Dalam waktu tertentu, ikan
salmon akan berpindah tempat, menyebrangi perairan dengan jarak lumayan jauh
dan arus berat. Banyak salmon yang mati ketika perpindahan itu terjadi. Tapi,
mereka tetap berenang untuk berpindah. Untuk mendapat makanan, untuk
kelangsungan hidup dan habitat mereka. Apa pun arus rintangan yang ada, salmon
tetap pindah.
Saat
membaca bab itu, aku teringat akan sebuah lagu yang liriknya bercerita bahwa
kita tak bisa hidup dalam sebuah kotak. Hidup kita tak hanya diukur dalam
satuan meter persegi. Kita akan menjadi ‘diri kita’ ketika kita keluar dari
kotak, keluar dari garis yang membatasi kita. Kita akan melihat apa yang tidak
kita lihat dalam diri kita. Mungkin ini yang dinamakan konsep think out of the
box. Yang mengajak pikiran kita untuk pindah dari ruang yang mengukung kita. Ini
perpindahan menuju kebebasan. Ekspresif. Tapi, di mataku, kedua hal mengenai
salmon dan lagu tersebut adalah lebih dari itu. Ini tentang bagaimana kita
menikmati perpindahan yang terjadi bukan sebagai keharusan, tapi perpindahan
yang membuat kita sekarang ini hidup dan menemukan keindahan-keindahan
sederhana penuh makna. Ini esensi dari perpindahan itu.
Sesungguhnya,
aspek terkecil hingga terberat pun mengalami perpindahan. Dalam bukunya, Radith
menulis, makanan yang kita telan pun berpindah oleh gerak peristaltik, dari
kerongkongan hingga mencapai lambung. Tiap pagi, kita berpindah, dari kamar
menuju ruang makan, sekolah, tempat les atau ke mana pun. Hati kita pun mampu
berpindah. Rasa dan logika berpindah setiap detik waktu yang berpindah jua,
yang kata banyak orang disebut move on. Kita tak mungkin hidup tanpa adanya
perpindahan. Mungkin perpindahan adalah suatu hal yang menyakitkan, karena ia
menjadikan jejak-jejak yang kita buat sebagai berkas kenangan. Tapi,
ketahuilah, salmon terus berpindah walau itu mampu membuat mereka mati, mereka
berpindah untuk meraih. Jadi, bisa kita sadari, tak akan ada yang kita raih
jika kita tidak melangkah pindah. Pindah mengajarkan kita untuk berani,
mengenali apa itu resiko dan kemampuan bertahan.
Kamu
akan tahu, keindahan tak perlu kamu cari, ia selalu tersimpan rapi dalam
perpindahan. Kita berpindah bersamaan dengan pindahnya waktu. Dan, jika kamu
menikmati proses perpindahan itu, percayalah kamu akan menemukan keindahan
kecil di balik perpindahan itu. Perpindahan adalah sebuah keindahan, karena
keindahan ditemukan saat kita berpindah.
Move
is the only way to survive. You just need to enjoy it. It’s feel like shooting
star. So, enjoy your moves.
0 Comments:
Post a Comment