Saturday 10 March 2012

Still…(4)


Kamu berdiri di depanku, mataku yang berkaca-kaca tertangkap oleh matamu. Kamu menanyakan mengapa aku akan menangis. “Karena aku tahu, kamu akan mengatakan selamat tinggal.” jawabku dalam hati yang baru saja kamu kembalikan.
“I don’t want to close my eyes, I don’t want to fall asleep, cause I miss you, baby, and I don’t want to miss a thing…”
Ini masih tentang kamu, tentang kamu semenjak terakhir kali kita bertemu lalu mendendangkan lagu biru, lalu kamu berbalik, aku ingin sekali menyentuhmu dan berkata tunggu…
Di senja lembab ini aku terbangun dengan kekuatan yang masih tersisa seperti sisa-sisa bulir air yang baru saja dimuntahkan Bumi. Aku menemukan kamu melintas di kepalaku. Aku ingin sekali menangkapmu, tapi aku tahu, sekarang, kamu hanyalah semu. Aku tersenyum sambil memandangi layar telepon genggam yang menertawaiku. Dulu, kamulah yang membuatnya bergetar menyambut setiap waktu sibukku.
Kamulah yang membuatku menatap lurus ke depan ketika aku terus menunduk melihat jalan di bawah yang penuh dengan kekosongan. Kamulah yang membentukku menjadi seseorang yang mengerti apa itu warna merah jambu lebih dalam. Kamu yang memperkenalkanku apa itu kehadiran ketika aku merasakan tak seorang pun ada. Kamu…yang membuatku memiliki tangkapan mata yang berbeda terhadap diriku sendiri. Dan, semenjak segalanya itu bergulir, aku menyadari dua hal di ujung cerita bisu ini, yaitu aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu dan kamu adalah…segalanya di antara apa yang orang sebut segala…
Lalu, di satu hari yang dipersembahkan manusia sebagai hari cokelat, kamu menarik lenganku…dan menghancurkan segalanya. Aku berpaling menepis cengkeramanmu dan berlari keluar kelas dan tenggelam dalam lumpur air mata menyadari bahwa sekotak cokelat di tasmu atau mungkin di hatimu bukanlah untukku…melainkan untuk perempuan yang berdiri jauh dari kita yang bahkan sesungguhnya tidak melihat kamu. Akulah di sini, melihatmu seperti dulu kamu melihatku…dan aku masih menunggu dalam lelah… 

Thursday 1 March 2012

Still...(3)


Kamu bahkan masih mencintainya walau dia sudah membangun dengan susah payah tembok besar agar bisa membatasimu untuk mendekatinya. Aku menyerah.
“Its time for you to realize that I always count how much I already spent my time waiting for you, but, you never come.” Kalimat itu menjadi status terakhir ketika aku menjadi Tweeple beberapa detik yang lalu.
Aku tahu, kamu tidak akan pernah datang dan mengetuk. Aku ingat ketika suatu malam, saat aku duduk di ruang tamu dengan cahaya remang-remang, dengan kesendirian dan kesunyian yang menyelinap di celah-celah penungguanku, aku memutar-mutar telepon genggamku, menunggu sebuah pesan nan singkat darimu padahal saat itu, aku yakin sekali, kamu takkan pernah sekalipun memainkan jari-jarimu untukku tengah malam menjelang pukul satu malam itu. Hanya saja, aku tetap menunggu…
Aku tahu, kamu tidak akan pernah datang dan menyentuh. Aku ingat ketika suatu siang menjelang sore, sehabis suara ini berteriak-teriak memerankan tokoh dalam sebuah latihan drama, aku duduk dibawah pot tanaman yang tergantung di atas, sesekali ada tetes air yang terjatuh darinya, aku meletakkan sebuah catatan kecil tentangmu dipangkuanku dan mulai menulis mengenai sebuah khayalan bagaimana jika salah satu di antara banyak murid yang lewat berlalu-lalang di hadapanku salah satunya adalah kamu, dan mengajakku pulang bersama menerobos bisingnya jalan, maka itu, aku tetap menunggu. Hanya saja, kamu tak pernah datang…
Kamu tak pernah tahu, bahwa, aku hanya mencintai satu orang, satu orang itu, aku tak pernah memintanya untuk terus dekat di sampingku, aku hanya memintanya untuk tidak pergi. Dan, satu orang itu adalah kamu, yang mengenalkan apa itu kepingan cahaya cinta di antara berkas sinar rembulan. Hanya saja, malam ini, sekali lagi, aku masih menunggu, walau kamu tak pernah datang…
This is what my shout out to you, 
" Everything gonna change in me , but , one thing won't change , its my love for you."
" I'm standing here isn't cause my strenght , isn't cause i'm too strong , its cause LOVE ."
" I hope, we'll unite not because destiny, not beacuse this world. not because the time, but, because of Love."
"  The moon was beautiful doesnt because its light, its because i saw ur shadow in that moon .."
" I never want to fallin down, cause i knew fallin is hurt. But, i will take that hurt if that fallin is fallin for you..."
Maybe, thats all . I Love You .