Saturday 10 November 2012

Fall...(9)



“And, what do you do when the one, who means the most to you, is the one who didn’t show?” –Swift, Taylor-
Aku sudah banyak melukismu dengan kata-kata. Menyembunyikanmu dalam cerita-ceritaku. Mungkin, suatu waktu nanti, kata-kata pun akan habis untuk melukismu. Tapi, saat itu terjadi, yakinlah padaku, bahwa ruang di hati ini tak akan pernah habis untuk terus merasakanmu.
Hei, kamu tahu, di suatu siang, saat tugas pertama kita selesaikan, kamu memanggil kecil namaku, meminta ingin melihat hasil tulisanku. Saat itu, ada yang berbinar di hatiku. Satu, aku tahu kamu mencintai duniaku, dunia khayalanku, dunia penuh dengan kata. Dua, kamu ingin membaca hasil tulisanku. Tapi, senyum itu tak pernah bias kutahan lebih lama, karena aku sadar, kamu pasti mengira aku tak pernah menulis cerita untukmu, kata-kata special bagimu bahkan ada irisan hati saat mengingat aku memberi secarik kertas berisi puisi indah bagi sahabatmu, mungkin di depanmu? Padahal, aku ingin berteriak padamu, kamu adalah satu-satunya orang yang mampu membuatku menuliskan banyak cerita tentang seseorang dan sesungguhnya ini semua untukmu. Jadi, jika kamu bertanya padaku suatu hari nanti, sudah berapa banyak orang yang sudah kuberi tulisan khususku, aku akan menjawab, itu kamu. Walau mungkin kamu akan heran, karena kamu tak pernah menerima goresan kata di atas kertas secara langsung satu pun dariku.
Lalu, saat aku memiliki kesempatan untuk mengeluarkan opiniku, dengan tidak mau kalah, kamu pun ikut berdiri hendak menangkis dan menahan opiniku. Aku tersenyum padamu sebelum kamu berdiri dan melawan opiniku, bukan karena banyak hal, hanya satu, aku ingin mendengar suaramu. Sesederhana itu.
Di perjalanan pulang, kamu duduk di belakangku, membuatku sulit untuk menemukan sosokmu, dan tahu kamu, apa yang kulakukan? Aku harus tersiksa dengan menemukan sejuta alasan untuk terus menengok ke belakang. Mengapa ini semua terlihat semakin rumit? Cukup duduk di bangku yang sama di sampingku dan tulisan-tulisan ini selanjutnya akan menjadi tulisan terindah yang pernah kurangkai.
Selalu terlalu banyak cerita tentangmu. Tapi, apakah selalu ada cerita, mungkin sedikit saja, tentangku darimu?

0 Comments:

Post a Comment